Wednesday, April 11, 2007

Dark in here

A housewife takes a lover during the day, while her husband is at work.
She wasn't know that 9 year old son was hiding in the closet.
Her husband came home unexpectedly, so she hid her lover in the closet.

The boy now has company.

Boy: "Dark in here.."
Man: "Yes it is."
Boy: "I have a baseball."
Man: "That's nice."
Boy: "Want to buy it?"
Man: "No, thanks."
Boy: "My dad's outside."
Man: "OK, how much?"
Boy: "$250."

In the next few weeks, it happens again that the boy and the mom's lover are
in the closet together.

Boy: "Dark in here."
Man: "Yes, it is."
Boy: "I have a baseball glove."
Man: "How much?"
Boy: "$750."
Man: "Fine."

A few days later, the father says to the boy, "Grab your glove. Let's go
outside and toss the baseball!"

The boy says, "I can't. I sold them."

The father asks, "How much did you sell them for?"

The son says, "$1,000."

The father says, "That's terrible to overcharge your friends like
that. That is way more than those two things cost. I'm going to take you to
church and make you confess."

They go to church and the father alerts the priest and makes the little boy
sit in the confession booth and closes the door.

The boy says, "Dark in here."

The priest says, "Don't start that shit again."

DR.Usman Chaniago MSc.

Usman Chaniago, supir camat di Payakumbuh, minta berhenti karena akan merantau ke Jakarta untuk mengadu nasib.

Mula-mula dia bekerja sebagai tukang kantau di Tanah Abang, setelah dapat mengumpulkan sedikit modal dimulai pula menggelar dagangannya di pinggir jalan di Tanah Abang.

Nasib rupanya memihak kepadanya, beberapa tahun kemudian dia berhasil memiliki kios kain di dalam pasar. Dia pun berkeluarga dan memiliki 2 anak.

Tahun ini dia membangun rumah di Depok, di lingkungan perumahan dosen UI.

Karena tetangganya semua akademisi, macam-macam gelarnya, ada Prof., ada Phd. dll. Usman merasa malu kalau papan namanya tidak tercantum gelar seperti tetangganya.

Dibuatlah Papan naman dari perak, dipesan dari Koto gadang, dengan nama DR.Usman Chaniago MSc.

Ketika ayahnya datang berkunjung, sambil bangga dia bertanya di mana anaknya kuliah, sebab setahu dia, Usman hanya berdagang.

Dengan malu-malu Usman menerangkan gelarnya di papan nama:

Disiko Rumahnyo Usman Chaniago Mantan Supir Camat.

Sex itu apa?

Alkisah, seorang anak perempuan yang baru masuk sekolah bertanya kepada ibunya.

"Mami, mami, sex itu apa sich mi?"

Terkejutlah si ibu sepermpat mati. ia kemudian teringat akan kemoderenan zaman sekarang yang membuat manusia berpikiran lebih terbuka.

Sesuai dengan konsep pendidikan seks yang sedang hangat dikatakan, mulailah si ibu mencari jawaban yang sesuai untuk anaknya dengan harapan anaknya takkan terjebak dalam arus pendidikan global.

Maka, si ibu pun mulai memberikan jawaban mengenai apa itu seks dengan perumpamaan antara kumbang dan bunga, diikuti dengan pembentukan bayi dalam kandungan dan diselipkan juga dengan kisah percintaan antara mami dan daddy-nya dari zaman kuliah, hingga kehadiran sicantik, yaitu anak gadisnya yang bertanya itu.

Tiba-tiba si anak menangis terisak-isak. Si ibu keheranan dan bertanya.

Si anak menjawab dalam tangisan; "Jawaban Mami itu panjang banget. Tempat jawabnya pendek saja, Nih..." katanya seraya menyerahkan buku latihan yang di covernya tertulis:

NAME : ......
SEX : ......
CLASS : ......
SUBJECT : ......

Rugiyem atau Tugiyem

Tukijo , tukang kayu dari daerah pegunungan Wonosobo suatu hari dapet kerjaan bikin meubel di hotel di Yogjakarta. Dia berangkat duluan dianter bininya Tugiyem kestasion bis, dengan janji besoknya bininya bakal nyusul.

Sesampainya di Yogya dia lantas segera kirim email sama bininya.

Di Lain tempat namun masih di Wonosobo, Rugiyem seorang istri yang sedang berduka baru saja mengantarkan jenazah suaminya Paijo kepemakaman. Selesai dari pemakaman dia langsung pulang kerumah, lantas dia buru buru buka e-mail, untuk cek berita berita dari sanak keluarga.

Begitu dia buka email, dia menjerit lalu pingsan......,
anaknya heran, lalu ikut baca emailnya, lalu ikut menjerit...., dan pingsan pula.


Sebenarnya, pangkalnya itu si Tukijo salah pijit tombol, kirim email ke bininya mustinya Tugiyem@wonosobo.co.id jadinya Rugiyem@wonosobo.co.id. Maklum jarinya tukang kayu segede jempol, T dengan R kan dempetan.

Mau tahu isinya yang bikin keluarga Rugiyem histeris...

Isi emailnya :

'Yem isteriku tercinta,
Terimakasih banget yo, udah nganterkan aku tadi pagi,
Aku sudah sampai dengan selamat, disini diterima baik baik,
Aku senang sekali karena banyak teman lama yang sudah duluan sampai,
Katanya kamu akan nyusul besok, namamu sudah aku daftarkan disini,
aku tunggu yaa supaya kita berdua bersama disini
oh, ya ternyata disini lumayan panasnya,


salam kangen,
suamimu 'Ijo.

Penyelundupan Dengan Mayat

Sebuah keluarga di sebuah Provinsi Selatan China, dibingungkan saat peti jenazah dari nenek mereka tiba dari AS. Peti itu dikirimkan oleh salah satu sepupu mereka di sana. Jenazah nenek mereka nampak sangat terhimpit di dalam peti dan tidak ada ruang lagi yang tersisa.

Saat mereka membuka tutup peti jenazah itu, ditemukan sebuah surat di atasnya, dan mereka lalu membacanya:

Sepupuku yang terkasih,

Bersama ini aku kirimkan tubuh nenek karena dia ingin untuk dikremasikan di tanah leluhur kita di Tung Shin.

Maaf aku tidak bisa datang karena kesibukan kerja yang luar biasa.
Kalian akan menemukan di dalam peti, di bawah tubuh nenek, 12 kaleng Yohmeitsu, 10 kantong coklat Swiss! Dan beberapa kantong Chinatown Lap Cheong. Itu semua untuk kalian, dibagi rata, ya!

Di kaki nenek, kalian akan menemukan sepasang sepatu Nike Air (ukurannya10) untuk Ah Cu. Juga ada 2 pasang sepatu untuk Ah Mei dan Ah Lien. Semoga ukurannya cocok.
Nenek memakai 6 buah T-Shirt CK (Calvin Klein). Yang ukurannya besar untuk Ah Bak dan yang lain untuk para keponakan. Kalian pilih sendiri yang mana.

2 buah celana jeans Armani yang nenek pakai adalah untuk anak-anak.
Jam tangan Rolex yang selama ini Lee Ah Bai inginkan ada di tangan kiri nenek.

Untuk bibi Pei Pei, nenek mengenakan kalung, cincin dan anting merk Tiffany yang selama ini engkau inginkan. Itu semua untukmu. Juga ada 6 buah kaos kaki Polo yang dipakai nenek dibagi juga untuk para sepupu.

Jangan lupa, beritahu aku apa lagi yang kalian butuhkan karena kakek akhir-akhir ini juga memburuk kesehatannya. Aku dapat mengirimkan semua itu saat kakek kita kembali ke sana juga.......

Ditunggu surat balasannya..

Saya Sudah Tahu Semuanya

Di sekolah, Sutiyoso diberitahu oleh teman sekelasnya bahwa sebagian besar orang dewasa pasti menyembunyikan sekurang-kurangnya satu rahasia, dan bahwa mudah sekali memeras mereka dengan mengatakan, 'Saya sudah tahu semuanya".

Sutiyoso kembali ke rumah dan memutuskan untuk mencobanya. Ketika ia tiba dirumah, sambil memberi salam kepada ibunya, ia mengatakan, "Saya sudah tahu semuanya." Ibunya segera memberinya 20 ribu rupiah dan berkata, "Jangan ceritakan pada ayahmu!".

Kemudian dengan sabar, anak itu menanti ayahnya pulang kerja, dan menyalaminya dengan berkata, "Saya sudah tahu semuanya." Ayahnya cepat-cepat memberinya 50 ribu rupiah dan berkata, "Tolong jangan katakan apa-apa pada ibumu!"

Pada hari berikutnya, ketika Sutiyoso mau berangkat ke sekolah, ia bertemu dengan supir ayahnya di pintu depan. Anak itu menyalaminya sambil berkata, "Saya sudah tahu semuanya."

Supir itu segera berjongkok, mengulurkan tangannya dan berkata, "Kemari, nak! Peluklah ayahmu ini!"

Pembantu Bodoh

Pak Sobirin mempunyai seorang pembantu lelaki yang agak bodoh namanya Ucok. Suatu hari Pak Sobirin meninggalkan istrinya di rumah dan pergi ke kantor. Waktu sore telepon genggam Pak Sobirin berdering, sang istri menelepon sambil marah-marah, "Bapak cepat pulang!! Kalau tidak aku minta cerai, cerai & cerai!!!!".

Spontan saja Pak Sobirin kaget lalu segera dia bergegas pulang. Sampai di rumah Pak Sobirin bertanya kepada sang isteri, "Ada apa sih mah? Tiba2 kok minta cerai???".

"Tanya aja tuh ama si Ucok!", jawab istrinya.

Pak Sobirin bertanya kepada Ucok, "Cok, Tadi kamu ngapain ibu!!!".

"Saya cuma melaksanakan perintah tuan kok!", jawab Ucok.

"Emang kamu saya suruh apa???", tanya Pak Sobirin heran.

"Lho tadi kata bapak kalau hujan ANGKAT ROK IBU, TERUS MASUKIN BURUNGNYA...".

Spontan saja bapak kaget, "Bodoh kali kau Ucok!!!".